Lahat
One Piece 658 : Ruang Biskuit
INSERT TEXT :
Sanji, Nami, Franky, Chooper,
dan si samurai yang hanya
kepala keluar dari ruangan
yang mengurung mereka.
Hingga akhirnya, mereka
sampai di sebuah ruangan
aneh yang di dalamnya
terdapat anak-anak
berukuran raksasa.
"Si-siapa mereka?" Salah
seorang bocah raksasa
bertanya ke rekannya
dengan tubuh sedikit
gemetar ketakutan.
"Aku tak tahu siapa
mereka ..." Sahut rekannya
itu dengan ekspresi yang
sama.

Para balita raksasa itu kaget
melihat Sanji dkk.
"Waah, ada robot!!" Namun,
salah seorang dari mereka
malah terkagum saat melihat
tubuh Franky. Biasa lah,
anak-anak suka main robot-
robotan.
"Orang-orang frozen?
Apa mereka menyelamatkan
diri kemari?" Bocah wanita
raksasa masih tampak
kebingungan.
"Robot!"
"Robot!" Yang lain malah
sibuk mengagumi
penampilan Franky.
"Itu robot rusa!!"
"Robot mode ultimate!!"
Ucap mereka.
"Bocah-bocah raksasa ini
sangat mengagumimu,
Franky"
"Apa yang dia maksud
dengan orang-orang
frozen?" Nami tak mengerti.
"Apa balita raksasa ini adalah
anak-anak raksasa Pulau
ini??" Chopper bertanya-
tanya.
"Tapi ada juga anak yang tak
sebesar itu" Nami
mengamati, memang ukuran
anak-anak itu sangat jauh
berbeda, saling berbeda. Ada
yang sangat besar, ada yang
lebih kecil, akan tetapi tetap
lebih besar dibanding bocah
normal.
"Robot ..."
"Keren, robot stage" Mereka
tak henti-hentinya terkagum-
kagum.
"Lihat, ada boneka tanuki
juga!" Salah seorang dari
mereka menunjuk ke si
samurai.
"Diam kalian bocah!!!
Aku ini adalah samurai yang
hebat!!!" Bentak si samurai.
"Oi, apa kalian kenal dengan
seseorang bernama
Momonosuke!? Dia anak laki-
laki!!" Tanya si samurai ke
anak-anak dengan nada
berteriak.
Tentu saja, para anak-anak
raksasa itu ketakutan saat
mendengarnya, terlebih si
samurai hanya kepala.
"Uwaaaaa!!!!
Kepalanya bisa bicara!!!"
"Menakutkan!!!" Para bocah
berlari ketakutan.
"Jangan banyak bicara kau
bodoh!
Kalau sudah begini kita tak
akan akan bisa bertanya!!"
Bentak Sanji.
"Orang-orang mengejar kita,
kita juga harus cepat kabur"
Ucap Franky dan kemudian
mereka berlari.
Di belakang, memang
tampak orang-orang dengan
seragam seperti yang
menculik mereka sedang
mengejar.
"Gunakan gasnya se sedikit
mungkin, pintu menuju
ruang Biskuit terbuka" Ucap
salah seorang dari mereka.
"Senapan dan Bomb juga tak
boleh digunakan ...
Kalau anak-anak itu sampai
mati, master akan
memenggal kepala kita"
"Hei kalian!!!
Apa yang sebenarnya
terjadi!???
Beritahu kami!!!" Sanji
berteriak ke para anak-anak.
Namun, ia tak mendapat
jawaban.
"Kami sedang mencari anak
bernama Momonosuke!!!!" si
samurai ikut-ikutan.
"Diam kau!!!" Bentak Nami
sambil menggeplak
kepalanya.
"Ukkh, aku dipukul seorang
wanita ...
Sungguh memalukan ...
Lebih baik aku menusuk
perutku saja"
"kalau begitu cepat tusuk
perutmu sana!!
Mahluk gila!!!" Bentak Nami
lagi.
Mereka terus berlari
sementara para pengejar
mengejar.
"Tunggu, para penyelamat"
Salah seorang anak kecil
berhenti.
"Jangan lari!!!" Ucap salah
seorang pengejar.
"Hei tuan robot!
Apa kau datang dari luar
pulau ini!?" Salah seorang
anak 'kecil' bertanya sambil
berlari.
"Ya tentu saja ...
Dan kau lihat nak, aku ini
cyborg ..." Sahut Franky.
"Apa kau punya kapal??"
"Kami memiliki Sunny" Jawab
Franky lagi.
"Kalau begitu, selamatkan
kami ...
Ku mohon" Pinta salah
seorang bocah. Tentu saja,
permintaan ini membuat
Franky dan yang lainnya
kaget.
"Ah!??"
"Eh!???"
"Menyelamatkan kalian!??"
"Bukankah ini tempat
penitipan?"
"Ku mohon kak" Salah
seorang bocah memohon ke
Nami.
"Ku mohon ..."
Mendengarnya, tentu saja
Nami tak tega dan berhenti.
"Nami-san, jangan berhenti!"
Ucap Sanji yang terus berlari.
"Kami sudah tidak sakit lagi
kok ...
Kami baik-baik saja" Ucap
para bocah itu lagi.
"Sakit?
Apa maksudnya?" Chooper
tak mengerti kenapa mereka
mengatakan hal itu.
"Aku ingin pulang!
Kumohon tolong kami!!"
Mereka terus memohon.
"Kurang ajar ..." Umpat para
pengejar.
"Ayo cepat kemari anak-
anak, mereka itu orang
jahat ...
kemarilah jadi kami bisa
leluasa menembak mereka ...
Kalau kalian terus disana,
kami tak bisa menembakan
gas tidurnya" Ucap salah
seorang pengejar lagi.
"Pistol!!
Uwaaa"
"Ayo pergi dari sini!!!!"
Mereka malah semakin
ketakutan.
"Maafkan aku, tapi kami
sedang buru-buru" Ucap
Nami.
"Tapi nanti kembali dan
bawa kami ya!!" Mereka
menangis.
"Aku tak tahu ada apa di
luar ...
Tapi di Pulau ini sudah tidak
ada siapa-siapa, tidak ada
orang ataupun kota!"
"Jadi tak ada yang datang
menyelamatkan kami ...
Aku ingin bertemu ibu dan
ayah"
"Mohon kembalikah kakak,
selamatkan kami" Mereka
sangat menyedihkan.
"Bagaimana ini?
Ayo kita bawa mereka" Pinta
Chopper yang tak tega.
"Bodoh, kita sendiri bahkan
tak tahu akan pergi
kemana ...
Situasi macam apa ini" Sahut
Franky.
"Cepat menyingkir!!" Para
pengejar terus memaksa.
"Nami-san ..." Sanji kaget
karena melihat Nami berdiri
tak berlari.
"Aku akan menyelamatkan
mereka!!!" Ucap Nami
lantang.
"Apa maksudmu!!???
Kenapa kita harus
melakukannya!??
Mereka bicara tentang sakit,
mungkin saja ini rumah
sakit!
Kita baru saja bertemu dan
tidak tahu apa-apa
permasalahannya!
Kita tidak sedang
mengumpulkan amal disini!"
Teriak Sanji.
"Aku tak tahu kenapa, tapi ...
Saat mereka menangis
meminta pertolongan, aku
tak bisa pergi begitu saja!!!!"
Sahut Nami.
"Cih, mereka tak mau
menyingkir ...
Tak ada pilihan lain"
Tampaknya para pengejar
hendak menembak dan kini
tak peduli lagi dengan anak-
anak raksasa itu.
"Aku tak peduli lagi, tembak
mereka dan anak-
anaknya!!!"
"Tembak!!!"
"Uwaa ...
Pistol!!!" Anak-anak semakin
ketakutan.
"Diable Jump ..." Namun, Sanji
meloncat ke atas senapan
itu, dan ...
"Collier Strike!!!!" Ia
menendang keras hingga
mereka terpental.
"Sanji!"
"Hacha!!!!
Kungfu Point!!" Chopper
berubah bentuk dan ikut
membantu.
"Strong Right!!!" Franky ikut
bertarung.
"Pukulan roboy!!!" Anak-
anak terkagum-kagum.
"Mereka tidak berhenti lati,
sial" Umpat para pengejar
yang masih tersisa.
"Heh, kau terlihat lebih cantik
saat peduli dengan mereka,
Nami-san, aku makin jatuh
cinta!" Ucap Sanji.
"Mereka adalah bajak laut ...
Tapi ..." Si samurai tak
percaya kalau ada bajak laut
baik hati seperti mereka.
"Chopper, pergilah duluan
bersama Nami ..." Sanji
melempar kepala itu.
"Gocha!" Chopper
menangkapnya dan pergi
mendahului.
Sanji dan Frangky
menghadang para
pengejar ...
"Hei kalian, pergilah bersama
dengan rusa kutub dan
kakak cantik itu ...
Kami masih ada sedikit
pekerjaan!" Ucap Sanji ke
anak-anak.
"Tapi jangan salah paham ya,
aku melakukannya karena
Nami yang
menginginkannya ....
Dengan kata lain Nami yang
melindungimu dan
membuatku cemburu"
"Terimakasih alis bengkok!"
"Diam kau bocah sialan!!"
----- One Piece Chapter 658
-----
Sementara itu, di ruang
bekas Sanji dan yang lainnya
ditahan tadi, para penjaga
berkumpul sambil melihat ke
suatu benda yang melayang
dan bisa berbicara, mahluk
yang sepertinya merupakan
tuan mereka ...
"Begitu, jadi mereka
menghancurkan pintunya
dengan banyak ledakan ya ..."
"Ah Tuan!"
"Ada bekas terbakar juga,
siapa sebenarnya mereka?"
"Tidak ada yang memiliki
teknologi seperti ini selain
dia ...
Ini pasti Pacifista Vegapunk
sialan!" Ucap penjaga.
"Jadi kalian menangkapnya
ya?" Mahluk melayang itu
bertanya.
"Seharusnya mereka sedang
berada di ruang biskuit
sekarang"
"Di Pantai ada kapal perang
G5!!!" Lapor salah seorang
penjaga.
"!???
Kapal perang!???
Bagaimana bisa?
Cepat singkirkan!!!
Gunakan gas beracun dalam
jumlah yang besar!!
Kalau kita sampai
membunuh angkatan laut,
bisa berbahaya, berhati-
hatilah"
"Baik tuan"
----- One Piece Chapter 658
-----
Di tempat Luffy dan yang
lainnya ...
Ushop menerima panggilan
dari Brook yang masih ada di
kapal ...
"Yohoho!!
Uhuk uhuk, ah, maaf ..."
"Siapa orang yang mencoba
menculik Sunny?" Ushop
bertanya.
"Ahh, aku tidak tahu ...
Aku diculik, mereka memakai
topeng gas, seperti itulah ..."
Jelas Brook lewat denden
mushi.
"Hmm, mungkin kalian
diserang dengan
menggunakan gas tidur ...
Lalu mereka mengarahkan
kapalnya ke sisi lain Pulau"
Ucap Robin sementara di
kejauhan, Luffy yang main
centaur-centauran bertemu
dengan centaur asli.
Kembali ke masalah ...
"Karena tidak ada jejak
mereka berempat, ku rasa
mereka diangkut ke suatu
tempat" Ucap Robbin lagi.
"Aku mengerti, mungkin
kasusnya seperti saat di
Pulau manusia ikan ...
Lalu, kau itu tulang, mungkin
mereka pikir kau sudah
mati" Ucap Ushop.
"Ah, jadi begitu ya,
untungnya ..." Ucap Brook.
"Musuh pasti berpikir sudah
menangkap kita semua ...
Oh iya, adakah bangunan
atau tanda-tanda kehidupan
di dekat situ?"
"Hmm, biar ku lihat dulu ...
Bangunan ya ...
Ah, ada bangunan besar di
sebelah sana!" Brook melihat
bangunan besar yang
diselimuti salju tebal.
"Brook, kami akan segera
kesana, jadi tunggu saja"
Denden mudhipun diputus.
"Apakah musuhnya dari
pihak pemerintah?" Zoro
bertanya-tanya.
"Siapa tahu ...
Tapi mungkin bukan
manusia, sejauh ini yang kita
temui hanya seekor naga,
wanita burung, dan centaur
teman Luffy itu" Ucap Ushop.
Buakk!!!
BUkannya teman, ternyata
centaur itu musuh, dan Luffy
menendangnya hingga
roboh.
"Kuh ...
Aku tak berguna ...
Ku pikir kau salah satu dari
kami" Ucap si centaur
sebelum pingsan, ia salah
paham karena Luffy mirip
centaur dengan si kaki
menempel di bagian
belakang tubuhnya.
"Masih ada yang lain lagi"
Ucap Robin saat melihat
centaur dengan tubuh
bagian bawah berupa
jerapah hendak menyerang.
"Cien Fleur Gentian!!!!!"
Robin menyerang dengan
puluhan tangan.
"Gyaaah"
Dua centaur itupun benar-
benar dirobohkan.
"Leopard dan jerapah?
Ini sangat menyenangkan
ada banyak centaur disini,
tapi di kan di legenda
centaur itu kuda, tapi ini
kok ..."
"Coba lihat denden mushi
yang ku temukan di saku
mereka ini ...
Ada tanda CCnya, ku rasa
mereka bukan centaur liar
dan tergabung dalam suatu
kelompok" Ucap Ushop.
"Lalu, kalau kita kembali ke
lautan api itu pasti Sunny
sudah tidak ada disana ...
Sepertinya kita memang
harus pergi ke pulau es itu, 4
teman kita hilang" Lanjutnya.
"Mungkin mereka diculik
dengan senapan ...
Semoga tubuh mereka tidak
dipenuhi lubang" Robin
menakut-nakuti.
"Hentikan!"
"Seharusnya kita kesana
sejak tadi ..." Ucap Zoro.
"Tapi kalau begitu kita tak
akan bisa bertemu dengan
naga dan si leggy" Ucap
Luffy.
"Apa itu Leggy?"
"Ini, nama kakiku ini" Ucap
Luffy.
"Ayo pergi!!
Perubahan rencana, menuju
Pulau Es!!!"
"Aku ragu ada yang menjual
pakaian hangat di perjalanan
nanti" Ucap Robbin.
"Kita bisa mati kalau
memakai pakaian seperti ini"
----- One Piece Chapter 658
-----
Di Barat Laut Punk Hazard,
seperti apa yang penjaga
katakan, terlihat Kapal
Perang G5 mendekat ...
"Vice admiral Smoker!!
Mustahil!!"
"Masih ada gas yang
keluar!!!"
"Berterimakasihlah pada
kakek gila Vegapunk, karena
eksperimen senjata yang
gagal 4 tahun yang lalu,
Pulau ini jadi Pulau
terbuang ..."
"Tidak, gas-gas ini tidak
alami" Ucap Smoker.
"2 tahun yang lalu Pulau ini
hanya Pulau buangan tanpa
api dan es ...
Tapi setelah Akainu dan
Aokiji memilih tempat ini
sebagai tempat pertarungan
mereka ...
Pemandangan berubah
menjadi seperti ini ...
Sungguh pertarungan luar
biasa yang bisa merubah
cuaca" Ucap Smoker.
-To be Continued-


Old school Swatch Watches